Pages

Translate

Saturday, November 5, 2016

Imunisasi Pada Bayi



Imunisasi Pada Bayi






Jadwal Lengkap imunisasi Dasar wajib Untuk Bayi & pada Anak menurut Usia & jenis ( Campak, DPT, BCG, Hepatitis B, Varisella, dan imunisasi lainnya)

Keterangan
Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Polio diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local reaction), perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostik TB).

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin DTP diberikan pada umur > 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun.Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Campak diberikan pada umur 9 bulan, vaksin penguat diberikan pada umur 5-7 tahun. Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Pneumokokus
dapat diberikan pada umur 2, 4, 6, 12-15 bulan. Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur > 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin rotavirus pentavalen : dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (interval minimal 4 minggu).

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Influenza diberikan pada umur > 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer anak 6 bln – < 9 tahun diberi 2 x dengan interval minimal 4 minggu

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen 0,2,6 bulan.

Sumber: IDAI

Menghitung Tetesan Infus


Cara Cepat Menghitung Tetesan Infus





Gambar milik Michaelberry



Jika kita sedang berjaga, baik di IGD atau di ruangan, terkadang pasien datang seperti air bah. Kita butuh me-manage pasien dengan cepat dan segera. Terutama yang paling penting adalah menjaga sirkulasi tetap baik. Dalam keadaan hectic tersebut kita sudah tidak bisa lagi menghitung manual kebutuhan cairan dan lain sebagainya. Kita dibutuhkan menghitung cepat diluar kepala.


Oleh karena itu, saya membuat rangkuman singkat ini agar mempermudah teman-teman sejawat dalam me-manage pasien. Semoga bermanfaat.




Rumus


Untuk memahami lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus mengetahui rumus dasar menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit dan dalam satuan jam:


Rumus dasar dalam satuan menit





Rumus dasar dalam satuan jam






Dewasa (macro drip)


Infus set macro drip memiliki banyak jenis berdasarkan faktor tetesnya. Infus set yang paling sering digunakan di instalasi kesehatan Indonesia hanya 2 jenis saja. Berdasarkan merek dan faktor tetesnya:
Merek Otsuka faktor tetes = 15 tetes/ml
Merek Terumo faktor tetes = 20 tetes/ml


Infus Blood set untuk tranfusi memiliki faktor tetes yang sama dengan merek otsuka, 15 tetes/menit.


Infus set macro drip dengan faktor tetes 10 tetes/menit jarang ditemui di Indonesia. Biasanya hanya terdapat di rumah sakit rujukan pusat, rumah sakit pendidikan, atau rumah sakit internasional.



Penurunan rumus dewasa

Berikut ini adalah rumus cepat hasil penurunan dari rumus dasar (dalam satuan jam), untuk pasien dewasa:


o) Merek Otsuka





o) Merek Terumo







Contoh soal 1


Seorang pasien dengan berat 65 kg datang ke klinik dan membutuhkan 2.400 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 12 jam? Di klinik tersedia infus set merek Otsuka.


Diketahui:

Cairan = 2.400 ml (cc)

Waktu = 12 jam

Faktor tetes Otsuka = 15 tetes/ml


Jawab:





Jadi, pasien tersebut membutuhkan 50 tetes infus untuk menghabiskan cairan 2400 ml dalam waktu 12 jam dengan menggunakan infus set Otsuka.



Contoh soal 2


Seorang pasien datang ke RSUD dan membutuhkan 500 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 100 menit? Di RSUD tersedia infus set merek Terumo.


Diketahui:

Cairan = 500 ml (cc)

Waktu = 100 menit

Faktor tetes Terumo = 20 tetes/ml


Jawab:





Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan 500 ml dalam waktu 100 menit dengan menggunakan infus set Terumo.



Anak (micro drip)


Lain halnya dengan dewasa, anak dengan berat badan dibawah 7 kg membutuhkan infus setdengan faktor tetes yang berbeda.
Micro drip faktor tetes = 60 tetes/ml


Penurunan rumus anak

Berikut ini adalah rumus cepat hasil penurunan dari rumus dasar (dalam satuan jam) untuk pasien anak:






Contoh soal anak


Seorang ibu datang membawa bayinya yang sakit ke IGD dengan keluhan diare lebih dari 5 kali. Anak bayi tersebut membutuhkan cairan RL sebanyak 100 ml. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 1 jam?




Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan 100 ml dalam waktu 1 jam dengan menggunakan infus set micro drip.




Sumber

Aplikasi Gratis Android Yang Wajib Dimiliki Tenaga Kesehatan