Pages

Translate

Wednesday, December 7, 2016

Ukuran Abocath/Catheter IV


Ukuran dan Warna Abocath / Catheter IV



Macam-macam Ukuran Abocath
·         Ukuran 16G warna abu-abu digunakan untuk Dewasa, Bedah Mayor, Trauma, Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan                    
·         Ukuran 18G Warna hijau digunakan untuk Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
·         Ukuran 20G Warna merah muda digunakan untuk Anak dan dewasa, Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
·         Ukuran 22G Warna biru digunakan untuk Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut), Cocok untuk sebagian besar cairan infus, lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh, Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat, Sulit insersi melalui kulit yang keras
·         Ukuran 24G Warna kuning digunakan untuk Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut), Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat, Untuk vena yang sangat kecil, Sulit insersi melalui kulit keras.

Hal-hal yg Perlu Diperhatikan ( Kewaspadaan)

  • ·         ubah lokasi tusukan setiap 48-72 jam & gunakan set infus baru
  • ·         Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam & evaluasi tanda infeksi
  • ·         Observasi tanda / reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain
  • ·         Apabila infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada area lokasi penusukan
  • ·         Kencangkan klem infus sehingga tidak mengalir
  • ·         Tekan lokasi penusukan dengan menggunakan kasa steril, lalu cabut jarum infus perlahan, mengecek ujung kateter terhadap adanya embolus
  • ·         Bersihkan lokasi penusukan dengan menggunakan anti septik. Bekas-bekas plester dibersihkan memakai kapas alkohol atau bensin (apabila perlu).
  • ·         Gunakan alat alat-alat yg steril ketika pemasangan, & gunakan tehnik sterilisasi dalam pemasangan infus.
  • ·         Hindarkan memasang infus pada daerah-daerah yg infeksi, vena yg telah rusak, vena pada daerah fleksi & vena yg tidak stabil.

Masalah yg dapat muncul jika petugas medis tidak memperhatikan regulasi infus ialah hipervolemia & hipovolemia. Untuk mengatur tetesan infus, petugas medis harus mengetahui volume cairan yg akan dimasukkan & ketika yg dibutuhkan untuk menghabiskan cairan infus. Penghitungan cairan yg sering digunakan yakni penghitungan millimeter perjam (ml/h) & penghitungan tetes permenit. Rumus Tetesan Infus bisa dibagi menjadi 2 yakni makro & mikro.



Cairan Infus



15 Jenis-Jenis Cairan Infus dan Fungsinya


Infus menjadi salan satu perawatan medis yang serong dilakukan. Perawatan medis ini dilakukan dengan mengaliri tubuh lewat pembuluh darah melalui selang infus. Selang infus ini di dalamnya terdapat cairan infus yang akan masuk ke tubuh. Seperti apakah jenis cairan infus yang seringkali diberikan. Berikut ini diantaranya :

1. Asering

Cairan dalam tiap liternya memiliki komposisi sebagai berikut :
  • Na 130 mEq 
  • Cl 109 mEq 
  • Ca 3 mEq 
  • K 4 mEq 
  • Asetat/garam 28 mEq 

Fungsi cairan ini dapat diberikan saat pasien dehidrasi (keadaan shock hipovolemik dan asidosis), demam berdarah dengue, trauma, dehidrasi berat, luka bakar dan shock hemoragik.

Adapun manfaat cairan asering yaitu:
Dapat menjaga suhu tubuh sentral pada anestasi dan isofluran terutama kandungan asetatnya pada saat pasien dibedah
Meningkatkan tonisitas sehingga dapat mengurangi resiko edema serebral

2. Cairan Kristaloid

a.) Normal Saline

Komposisi : Na: 154 mmol/l,Cl:154 mmol/l

Kegunaan :
  • Mengganti cairan saat diare 
  • Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang di intravaskuler 
  • Menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit serta membuat peningkatan pada metabolit nitrogen berupa ureum dan kreatinin pada penyakit ginjal akut. 

b.) Ringer Laktat (RL)

Komposisi : (mmol/100 ml : Na = 130, K = 4-5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30 mEq /L)

Manfaat cairan Ringer Laktat : Kandungan kaliumnya bermanfaat untuk konduksi saraf dan otak, mengganti cairan hilang karena dehidrasi, syok hipovolemik dan kandungan natriumnya menentukan tekanan osmotik pada pasien.

c.) Deaktrosa

Cairan terdiri dari beberapa komposisi yakni :

Glukosa = 50 gr/l,100 gr/l,200 gr/l

Manfaat deaktrosa adalah cairan yang diperlukan pasien pada saat terapi intravena,dan diperlukan untuk hidrasi ketika pasien sedang dan selesai operasi.

d.) Ringer Asetat (RA)

Komposisi cairan ini hampir sama dengan cairan Ringer Laktat namun keduanya memiliki manfaat yang berbeda bagi pasien yaitu :
  • berguna sebagai cairan metabolisme di otot pasien 
  • Bermanfaat bagi pasien resusitasi (kehilangan cairan akut) yang mengalami dehidrasi yang berat dan syok maupun asidosis 
  • bagi pasien diare (yang kehilangan cairan dan bikarbonat masif) 
  • demam berdarah 
  • luka bakar (syok hemoragik) 

Manfaat yang dirasakan pasien dengan cairan ini 3-4 kali lebih cepat dan efektif daripada cairan Ringer Laktat (RL).

3. Cairan Koloid

Cairan ini merupakan cairan yang terdiri dari molekul besar yang sulit untuk menembus pada membran kapiler. Biasanya cairan digunakan untuk mengganti cairan yang hilang yakni cairan intravaskuler, digunakan untuk membuat tekanan osmose plasma lebih terjaga dan mengalami peningkatan. Jenis cairan koloid yaitu :

a.) Albumin

Komposisi : Protein 69-kDa yang mendapat pemurnian yang berasal dari plasma manusia (misalnya 5 %).

Adapun manfaat albumin yaitu mengganti jumlah volume yang hilang atau protein ketika pasien mengalami syok hipovolemia, hipoalbuminemia, saat operasi ,trauma, gagal ginjal yang akut dan luka bakar. Selain itu, ketika pasien diterapi dengan albumin dapat memberi pengaruh diuresis yang berkelanjutan serta membantu dalam penurunan berat badan.

b.) Hidroxyetyl Starches (HES)

Komposisi : Starches (memiliki 2 tipe polimer glukosa:amilosa dan amilopektin).

Manfaat cairan HES yakni membantu menurunkan permeabilitas pembuluh darah pada pasien post trauma. sSehingga resiko kebocoran kapiler dapat terhindarkan dan membantu menambah jumlah volume plasma walaupun pasien mengalami kenaikan permeabilitas.

c.) Dextran

Komposisi : Polimer glukosa (hasil sintesis bakteri Leuconosyoc mesenteroides melalui media sukrosa)

Manfaat dextran, membantu menambah plasma ketika pasien mengalami trauma, syok sepsis, iskemia celebral, vaskuler perifer dan iskemia miokard. Selain itu, cairan dextran memberi efek anti trombus yakni dapat menurunkan viskositas darah dan mencegah agregasi platelet.

d.) Gelatin

Komposisi: hidrolisi kolagen bovine

Manfaat : Memberi efek antikoagulan, Dapat membantu menambah volume plasma pada pasien

4. Cairan Mannitol

Komposisi terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen (C6H14O6). Manfaatnya yaitu membantu tekanan intrakranial yang tingga menjadi normal atau berkurang, memberi peningkatan diuresis pada proses pengobatan gagal ginjal (oliguria), membuateksresi senyawa toksik menjadi meningkat. Bermanfaat juga sebagai larutan irigasi genitouriner ketika pasien sedang menjalani operasi prostat atau transuretral.

5. KA-EN 1B

Komposisinya dalam tiap 1000 ml yaitu :
  • Sodium klorida 2,25 g 
  • Anhidrosa dekstros 37,5 g 
  • Elektrolit (meq/L) yang terdiri dari : Na+ (38,5),Cl- (38,5),dan glukosa (37,5 g/L )

Manfaat cairan KA-EN 1B :

Dapat menjadi cairan elektrolit pasien pada kasus pasien yang sedang dehidrasi karena tidak mendapat asupan oral dan pasien yang sedang demam. Selain itu cairan ini bisa diberikan kepada bayi prematur maupun bayi yang baru lahir sebagai cairan elektrolitnya.

6. KA-EN 3A & KA-EN 3B

Komposisi :
  • KA-EN 3A 
  • Sodium klorida 2,34 g 
  • Potassium klorida 0,75 g 
  • Sodium laktat 2,24 g 
  • Anhydrous dekstros 27 g 
  • Cairan elektrolit (meq/L): Na + 60,K+10,Cl-50,glukosa 27g/L,kcal/L:108 
  • KA-EN 3B 
  • Sodium klorida 1,75 g 
  • Ptasium klorida 1,5 g 
  • Sodium laktat 2,24 
  • Anhydrous dekstros 27 g 
  • Cairan elektrolit (mEq/L) : Na + (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glukosa (27g/L),kcal/L (108) 

Manfaat kedua larutan ini adalah :

Membantu memenuhi kebutuhan pasien akan cairan dan elektrolit karena kandungan kaliumnya (pada KA-EN 3A mengandung kalium 10 mEq/L dan KA-EN 3B mengandung kalium 20 mEq/L) yang cukup walaupun pasien sudah melakukan ekskresi harian.

7. KA-EN MG3

Komposisi :
  • Sodium klorida 1,75 g 
  • Anhydrous dekstros 100 g 
  • Sodium laktat 2,24 g 
  • Cairan elektrolit (mEq/L) yang terdiri dari: Na+ (50),K+ (20),Cl- (50),laktat- (20),glikosa (100 g/L),kcal/l (400) 

Manfaatnya yakni membantu cairan elektrolit harian pasien maupun saat pasien mendapat asupan oral terbatas, memenuhi kebutuhan kalium pasien (20 mEq/L) dan sebagai suplemen NPC yang dibutuhkan pasien (400 kcal/L).

8. KA-EN 4A

Memiliki komposisi (per 1000 ml), yang mengandung :
  • Na 30 mEq/L 
  • Cl 20 mEq/L 
  • K 0 mEq/L 
  • Laktat 10 mEq/L 
  • Glukosa 40 gr/L 

Manfaat larutan ini yakni dapat diberikan sebagai larutan infus untuk bayi dan anak-anak, menormalkan kadar konsentrasi kalium serum pada pasien, membantu pasien mendapatkan cairan kembali ketika mengalami dehidrasi hipertonik.

9. KA-EN 4B

Komposisinya yaitu :
  • Na 30 mEq/L 
  • K 8 mEq/L 
  • Laktat 10 mEq/L 
  • Glukosa 37,5 gr/L 
  • Cl 28 mEq/L 

Manfaat cairan infus KA-EN 4B :

Dapat diberikan pada bayi dan anak–anak usia kurang dari 3 tahun sebagai cairan infus bagi mereka, mengurangi resiko hipokalemia ketika pasien kekurangan kalium dan mengganti cairan elektrolit pasien ketika dehidrasi hipertonik.

10. Otsu-NS

Komposisinya terdiri dari elektrolit (mEq/L) :
Na+=154
Cl- +154

Manfaat cairan Otsu-NS yakni mengganti Na dan Cl ketika pasien diare,mengganti kehilangan natrium pada pasien saat asidosis diabetikum,insufisiensi adrenokortikal,dan luka bakar. Selain itu, mengganti cairan saat pasien mengalami dehidrasi akut.

11. Otsu-RL

Komposisi terdiri dari cairan elektrolit (mEq/L), yaitu :
  • · Na+ =130
  • · K+ = 4
  • · Cl- =108.7
  • · Laktat = 28
  • · Ca++ = 2.7
Manfaatnya yaitu memberi pasien ion bikarbonat dan sebagai cairan asidosi metabolik dan sebagai resuisitasi.

12. MARTOS-10

Komposisi : 400 kcal/L

Manfaat cairan ini adalah dapat membantu mencukupi suplai air dan karbohidray pada pasien diabetik secara parental dan dapat memberi nutrisi eksogen pada pasien kritis penderita tumor,infeksi berat,pasien stres berat maupun pasien mengalami defisiensi protein.

13. AMIPAREN

Komposisi tiap liter dari Amiparen terdiri dari beberapa kandungan yaitu:

L-leucine 14g, L-isoleucine 8g, L-valine 8g,lysine acetate 14,8g (L-lysine equivalent 10,5g), L-threonine 5,7g,L-tryptophan 2g,L-methionine 3,9g,L-phenylalanine 7g,L-cysteine 1g,L-tyrosine 0,5g, L-arginine 10,5g,L-histidine 5g,L-alanine 8g, L-proline 5g,L-serine 3g,aminoacetic acid 5,9g,L-aspartic acid 30 w/w%,total nitrogen 15,7g,sodium kurang lebih 2 mEq,acetate kira-kira 1220 mEq dan kandungan Sodium bisulfit ditambahkan sebagai stabilisator.

Cairan ini bermanfaat bagi pasien yang mengalami stres metabolik berat, mengalami luka bakar, kwasiokor dan sebagai kebutuhan nutrisi secara parental.

14. AMINOVEL- 600

Komposisi cairan ini tiap 600 liter terdiri atas :
  • · amino acid (L-form) 50g
  • · D-sorbitol 100g
  • · ascorbic acid 400mg
  • · inositol 500mg
  • · nicotinamide 60mg
  • · pyridoxine HCl 40mg,
  • · riboflavin sodium phosphate 2,5mg.
  • · Selain itu komposisinya terdiri dari elektrolit:
  • · Sodium 35 mEq
  • · potassium 25 mEq
  • · magnesium 5 mEq
  • · acetate 35 mEq
  • · maleate 22 mEq
  • · chloride 38 mEq
Manfaatnya adalah meningkatkan kebutuhan metabolik pada pasien yang mengalami luka bakar, trauma pasca operasi serta pasien yang mengalami stres metabolik sedang. Selain itu, cairan diberikan kepada pasien GI sebagai penambah nutrisi.

15. TUTOFUSIN OPS

  • Komposisi tiap liternya adalah: 
  • Natrium = 100 mEq 
  • Kalium = 18 mEq 
  • Kalsium = 4 mEq 
  • Sorbitol = 50 gram 
  • Klorida = 90 mEq 
  • Magnesium =6 mEq 

Manfaatnya yakni memenuhi kebutuhan pasien akan air dan cairan elektrolit baik saat sebelum,sedang dan sesudah operasi. Selain itu, dapat membantu pasien mendapatkan kembali air dan cairan elektrolit saat mengalami dehidrasi isotonik dan kehilangan cairan intarselular, juga memenuhi kebutuhan pasien akan makanan yang mengandung karbohidrat secara parsial.

Sumber : Halosehat.com

Saturday, November 5, 2016

Imunisasi Pada Bayi



Imunisasi Pada Bayi






Jadwal Lengkap imunisasi Dasar wajib Untuk Bayi & pada Anak menurut Usia & jenis ( Campak, DPT, BCG, Hepatitis B, Varisella, dan imunisasi lainnya)

Keterangan
Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Polio diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local reaction), perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostik TB).

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin DTP diberikan pada umur > 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun.Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Campak diberikan pada umur 9 bulan, vaksin penguat diberikan pada umur 5-7 tahun. Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Pneumokokus
dapat diberikan pada umur 2, 4, 6, 12-15 bulan. Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur > 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin rotavirus pentavalen : dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (interval minimal 4 minggu).

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin Influenza diberikan pada umur > 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer anak 6 bln – < 9 tahun diberi 2 x dengan interval minimal 4 minggu

Jadwal Imunisasi untuk Bayi dan pada anak – Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen 0,2,6 bulan.

Sumber: IDAI

Menghitung Tetesan Infus


Cara Cepat Menghitung Tetesan Infus





Gambar milik Michaelberry



Jika kita sedang berjaga, baik di IGD atau di ruangan, terkadang pasien datang seperti air bah. Kita butuh me-manage pasien dengan cepat dan segera. Terutama yang paling penting adalah menjaga sirkulasi tetap baik. Dalam keadaan hectic tersebut kita sudah tidak bisa lagi menghitung manual kebutuhan cairan dan lain sebagainya. Kita dibutuhkan menghitung cepat diluar kepala.


Oleh karena itu, saya membuat rangkuman singkat ini agar mempermudah teman-teman sejawat dalam me-manage pasien. Semoga bermanfaat.




Rumus


Untuk memahami lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus mengetahui rumus dasar menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit dan dalam satuan jam:


Rumus dasar dalam satuan menit





Rumus dasar dalam satuan jam






Dewasa (macro drip)


Infus set macro drip memiliki banyak jenis berdasarkan faktor tetesnya. Infus set yang paling sering digunakan di instalasi kesehatan Indonesia hanya 2 jenis saja. Berdasarkan merek dan faktor tetesnya:
Merek Otsuka faktor tetes = 15 tetes/ml
Merek Terumo faktor tetes = 20 tetes/ml


Infus Blood set untuk tranfusi memiliki faktor tetes yang sama dengan merek otsuka, 15 tetes/menit.


Infus set macro drip dengan faktor tetes 10 tetes/menit jarang ditemui di Indonesia. Biasanya hanya terdapat di rumah sakit rujukan pusat, rumah sakit pendidikan, atau rumah sakit internasional.



Penurunan rumus dewasa

Berikut ini adalah rumus cepat hasil penurunan dari rumus dasar (dalam satuan jam), untuk pasien dewasa:


o) Merek Otsuka





o) Merek Terumo







Contoh soal 1


Seorang pasien dengan berat 65 kg datang ke klinik dan membutuhkan 2.400 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 12 jam? Di klinik tersedia infus set merek Otsuka.


Diketahui:

Cairan = 2.400 ml (cc)

Waktu = 12 jam

Faktor tetes Otsuka = 15 tetes/ml


Jawab:





Jadi, pasien tersebut membutuhkan 50 tetes infus untuk menghabiskan cairan 2400 ml dalam waktu 12 jam dengan menggunakan infus set Otsuka.



Contoh soal 2


Seorang pasien datang ke RSUD dan membutuhkan 500 ml cairan RL. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 100 menit? Di RSUD tersedia infus set merek Terumo.


Diketahui:

Cairan = 500 ml (cc)

Waktu = 100 menit

Faktor tetes Terumo = 20 tetes/ml


Jawab:





Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan 500 ml dalam waktu 100 menit dengan menggunakan infus set Terumo.



Anak (micro drip)


Lain halnya dengan dewasa, anak dengan berat badan dibawah 7 kg membutuhkan infus setdengan faktor tetes yang berbeda.
Micro drip faktor tetes = 60 tetes/ml


Penurunan rumus anak

Berikut ini adalah rumus cepat hasil penurunan dari rumus dasar (dalam satuan jam) untuk pasien anak:






Contoh soal anak


Seorang ibu datang membawa bayinya yang sakit ke IGD dengan keluhan diare lebih dari 5 kali. Anak bayi tersebut membutuhkan cairan RL sebanyak 100 ml. Berapa tetes infus yang dibutuhkan jika kebutuhan cairan pasien mesti dicapai dalam waktu 1 jam?




Jadi, pasien tersebut membutuhkan 100 tetes infus untuk menghabiskan cairan 100 ml dalam waktu 1 jam dengan menggunakan infus set micro drip.




Sumber

Aplikasi Gratis Android Yang Wajib Dimiliki Tenaga Kesehatan

Wednesday, January 13, 2016

Anak Indigo

Anak Indigo

Indigo, adalah sesuatu yang katanya sebuah kelebihan yang dimiliki seseorang. Dikatakan kelebihan karena orang tersebut dapat meliha, merasakan hal yang tidak dapat di rasakan oleh orang lain, seperti makhluk halus, aura, dan fenomena lain. Namun ini tergantung dari sisi mana orang memandangnya. Pada sebagian orang yang memiliki kemampuan khusus tersebut, terkadang malah terbebani, dengan alasan antara lain ketidak siapan mental untuk melihat makhluk dimensi lain.

Orang awam kadang meragukan hal ini, dan mereka menganggap ini mengada-ada. Mereka terkadang hanya menganggap semua ini seperti indigo, makhluk sakral, energi spiritual dan yang lainnya hanya sebagai gurauan. Sebenarnya itu biasa, karena hal tersebut tidak bisa dirasakan dengan ke-6 indra kita. Lalu bagaimana dengan indra ke-7? Indra ke-7 itu sebenarnya adalah mata bathin. Dimana mata bathin itu dapat memekakan indra yang lainnya. Pertanyaannya adalah, apakah semua orang punya mata bathin? Ya, tentu. Tetapi ketajamannya itu tergantung bagaimana orang itu sendiri mengasahnya. Berbeda dengan anak Indigo, mereka sepertinya sudah terlahir dengan tingkat peka yang tinggi, yang membuat mereka menjadi gampang dalam hal itu. Ringkasnya, anak indigo sudah siap paket untuk hal itu.

Apa saja yang bisa dilakukan oleh anak Indigo? Semua itu tergantung dari kemampuannya, baik secara fisik maupun mental. Pada umumnya anak Indigo dapat:

  • Melihat dan/atau merasakan makhluk halus
  • Melihat aura suatu tempat maupun seseorang
  • Membaca watak/karakter orang dengan melihat wajah
  • Merasakan energi positif/negatif
  • Mengobati dengan energi murni
  • Memiliki tenaga dalam
  • Menerawang jarak jauh
  • Terkadang mampu mengetahui hal filsafat/konsep kuno tanpa mempelajarinya
  • Melihat masa depan dan masa lalu
  • Memiliki pola pikir yang matang sejak kecil
  • Membaca pikiran orang lain
  • Mengetahui orang yang juga memiliki kelebihan
Lalu bagaimana ciri-ciri anak Indigo tersebut?
  • Intuitif (bersifat secara intuisi / gerak hati)
  • Misterius
  • Kepribadian berubah-ubah
  • Sering menolak/mengabaikan petunjuk
  • Memiliki jiwa yang tua
  • Terlalu memperhatikan sekitar/Sangat mengabaikan sekitar
Lalu untuk apa semua itu? Untuk pertanyaan ini saya tidak dapat menjawab, karena itu adalah kuasa Tuhan YME. Jika memang itu adalah sebuah kelebihan, maka akan diperuntukkan hal yang positif, namun jika hal itu adalah kelemahan, maka hal itu akan dijadikan pembelajaran. 
Ikhlas dalam berbuat, maka kelebihan maupun kekurangan akan menjadikan kebahagiaan dalam hidup.