Pages

Translate

Monday, January 22, 2018

Cara Penulisan Resep Obat dan Singkatan dalam Resep


Cara Penulisan Resep

Image result for cara penulisan resep

 Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari :
  • Inscriptio
  • Presciptio
  • Signatura
  • Subscriptio
  • Pro



Inscriptio Terdiri dari :
nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)

Prescriptio Terdiri dari :
Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, dan jumlah obat.

Signatura
Terdiri dari : Signatura (S), cara pemakaian, Bahan Sediaan Obat (BSO), jumlah obat per minum, waktu minum
Contoh:
S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam --> artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet, sesudah makan, jika demam.
S 4 dd c. orig II a.c. --> artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2 sendok bawaan (sirup), sebelum makan.

Pro
Bentuk umum: nama pasien, umur, berat badan (wajib untuk anak2), alamat (jika obat mengandung narkotika)
Contoh:
Pro: An. Mike Tyson
Usia : 12 tahun
BB : 20 kg
(alamat tidak wajib dicantumkan kecuali obatnya mengandung narkotika)

Subscriptio
Terdiri atas : tanda tangan atau paraf. Tanda tangan untuk obat yang mengandung narkotika, dan paraf jika obat-obat lain yang tergolong B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras), Psy (psikotropika)

Keterangan tambahan :
Untuk setiap resep jangan lupa ditutup dengan garis, lalu diberi tanda tangan atau paraf di sebelahnya, setelah itu dilanjutkan ke resep kedua.

Untuk racikan atau puyer, dibawahnya diberitahukan cara pembuatan

Contoh Resep puyer :
Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.----------------------------------> artinya ditambahkan s. lactis secukupnya
m.f. pulv dtd. No. XXI------------------> campur dan buatlah pulveres (puyer) masing-masing dengan 
dosis diatas sebanyak 21 buah

Jika obat lebih dari 1 jenis, misal ada 3 jenis obat yang akan dijadikan pulveres, maka obat ditulis secara terpisah (3 baris). Setelah itu ditulis s. lact q.s bila perlu dan m.f pulv dtd. No___

Contoh:
R/ Amoksisilin 100 mg
     paracetamol 500 mg
     m.f pulv dtd No. XV
S. 3 dd Pulv I
----------------------------------(paraf)

Contoh Resep non puyer :
Parasetamol tab 500 mg No. X
Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I
Keterangan : bentuk obat boleh ditulis sebelum atau sesudah nama obat

Cara Menulis Resep dengan sediaan Tablet / Kapsul / Pil
Tiga jenis obat padat ini cara penulisan resepnya mirip. Yang membedakan adalah bentuk sediaan obatnya.
  • Kapsul : ditulis caps,
  • Tablet : ditulis tab,
  • Pil :  ditulis pil

Obat-obat jenis ini yang paling sering dan paling sederhana penulisannya.

Contoh kasus :
Nn. Intan, 18 tahun, BB 42kg, datang ke dokter gigi karena sakit gigi berdenyut disertai demam.
Berikan terapi untuk pasien :
  • Antibiotik : amoxicillin, 3 kali sehari 500mg, selama 5 hari, sesudah makan (berarti jumlahnya 15 butir)
  • Antipiretik : parasetamol, 3 kali sehari 500mg, selama 3 hari, sesudah makan, bila demam (berarti jumlahnya 9 butir, dapat dibulatkan menjadi 10 butir).

Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Caps Amoxcillin 500 mg No. XV
      S 3 dd caps I p.c.
------------------------------------------------------(paraf)
R/ Tab Parasetamol 500 mg No. X
      S 3 dd tab I p.c. p.r.n demam
-------------------------------------------------------(paraf)
NB : untuk bentuk sediaan obat, dapat dilihat di buku panduan obat, seperti MIMS atau ISO.


Cara menulis resep dengan sediaan syrup
Syrup merupakan sediaan obat yang mengandung banyak gula, sehingga sering menjadi bentuk obat pilihan utama untuk anak-anak.
Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)
Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran sendok asli / bawaannya (ditulis : c.org.)
Biasa sering ada istilah forte : artinya dosis yg tingginya. Contoh amoksisilin sirup ada yang 125mg/5cc atau ada juga yg 250mg/5cc. Berarti 250mg/5cc ini bisa disingkat menjadi amoksisilin sirup forte.
                Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik sirup  Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3 kali sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan,
Maka, penulisan resepnya adalah :

R/ Amoksisilin syr 125mg/5cc Fls No. II
     S 3dd c.orig I p.c.
---------------------------------------------------------(paraf)

Cara menulis resep dengan sediaan Obat Kumur
Penulisan obat kumur juga tidak sulit, tetapi yang perlu diingat adalah bentuk sediaannya dan bentuk kemasannya.

Contoh Kasus :
Bp. Andi, 32 tahun, datang dengan keluhan bau mulut.
Berikan Terapi untuk pasien : Obat kumur Betadine, dengan bentuk sediaan cairan dan bentuk kemasannya gelas kaca, dikumur 2 kali sehari
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Sol Betadine Gargle fls No. I
     S 2 dd garg
-------------------------------------------(paraf)

Cara Menulis resep obat tetes
Obat tetes untuk mata dan telinga tidak terlalul berbeda.Pada bagian cara pemakaiannya saja yang perlu dibedakan :
Telinga : auric
Mata : oculo
Contoh :
Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)
Penulisan resepnya :
R/ Sol H2O2 3% 5cc
    S 2dd gtt X auric dex
-------------------------------------(paraf)

Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio) : 1 tetes tiap jam pada mata kanan dan kiri
Penulisan resepnya :
R/ Gentamycin eyedrops fls No.I
    S omnihora gtt I o.d.s
------------------------------------------------(paraf)


Cara menulis resep obat topikal
Obat topikal ini perhitungan dan penulisannya agak berbeda karena bentuknya yang salep atau krim atau sejenisnya (obat luar). Untuk perhitungannya menggunakan cara 9%, yang membagi regio-regio tubuh jadi 9%.
Contoh menulis resep untuk terapi topical : Tinea kruris : Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x sehari (pagi dan malam) selama 3 hari, oleskan pada bagian yg sakit.
Penulisan resepnya :
R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I
     S u.e. 2dd applic part dol m.et.v
---------------------------------------------------(paraf)
u.e (usus externum) artinya untuk obat luar
applic part dol artinya oleskan pada daerah yang sakit
m.et.v (mane et vespere) artinya pagi dan malam

Cara menulis resep dengan sediaan pulveres (puyer)
Penulisan resep untuk puyer sedikit berbeda, karena disini dokter meminta farmasi untuk membuatkan obat racik
Contoh:
R/ amoksisilin 100mg
    s. lact q.s.
    m.f. pulv. dtd. no. XXI
    S 3dd pulv I p.c
----------------------------------------(paraf)
s. lact q.s. artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.
m.f. pulv. dtd. No. XXI : buat dan campurlah dalam bentuk pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21 buah.
Jika obatnya lebih dari 1 (misalkan acetosal, luminal, dan codein), ketiga obat tersebut ditulis terpisah (dibuat 3 baris), setelah itu baru tulis s.lact q.s jika perlu.

Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik dan antipiretik per oral dlm bentuk puyer
Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan, puyer masukan ke dalam kapsul. Hitungan dosisnya adalah : Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari karena anaknya 12kg maka 300 – 600 mg / hari (contoh diambil yang dosis kecil saja 300mg/hari) maka per kali minum 100mg, sehingga Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari
Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x sehari, selama 3 hari, minum sesudah makan bila demam. Hitungan dosisnya adalah : Dosis 10-15mg/kg BB/kali : 120 – 180mg/kali, sehingga dibutuhkan 9 buah karena 3x sehari selama 3 hari
Maka, cara penulisan resepnya adalah :
R/ Amoksisilin 100mg
     s. lact. q.s.
     m.f. pulv. dtd. No. XXI da in caps
     S 3dd caps I p.c.
---------------------------------------------------(paraf)
R/ Parasetamol 120mg
     s. lact. q.s.
     m.f. pulv. dtd. No. X
     S 3dd pulv I p.c. p.r.n demam
--------------------------------------------------(paraf)

Daftar Singkatan dalam Farmasi
 

A
a, aa = tiap-tiap
accur. = seksama
add. = tambahkan
ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar
ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam
ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri
adh. (adhibere) = gunakan
applic. (applicatur) = digunakan
alt.hor. (alternis horis) = tiap jam
apt. (aptus) = cocok
a.c. (ante coenam) = sebelum makan
aur.dext. (a.d.) (auri dextrae)  = telinga kanan
aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri
aut (aut) = atau
aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali
aq comm (aqua communis) = air biasa
 B
bid. (biduum) = waktu 2 hari
b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari
C
cito : segera
c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)
c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)
c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)
cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok
cc = cc / centimeter kubik
c.l.q.s. = jumlah secukupnya
caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup
cav = awas
caut (caute) = hati hati
cer (cera) = malam, lilin
col (cola) = menyari
conc (concentratus) = pekat
consp. (consperge) = taburkan
clysm. (clysma) = enema, lavemen
cois.comm. (communis) = biasa
D
d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan
d.c. (durante coenam) = pada waktu makan
d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya
d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya
d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya
d.d (de die) = sehari
d.s. (da signa) = berikan dan tulis
d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun
det (detur) = diberikan
dim (dimidio) = separuhnya
dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran
dext. (dexter) = kanan
dil (dilutus) = diencerkan
dim. (dimidius) = separuhnya
div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama
E
E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa
e.d (eyes drops) = obat tetes mata
emuls =emulsi
e.m.p = sesuai dengan yang tertulis
ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar
F
f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat
filtr. (filtra) = saring
f.l (flores) = bunga
fol (folia) = daun
G
g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes
gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga
gutta. (guttatim) = tetes demi tetes
H
h. (hora) = jam
h.v (hora vespertina) = malam
h.m (hora matutina) = pagi pagi
haust (haustus) = diminum sekaligus
h.s  (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur
I
i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan
i.d. (idem) = sama
I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah arteri
I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar
I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung (lumbal)
I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena
in. = dalam
in.d. = dari hari ke hari
inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan
instill (instilla) = teteskan
iter (iteratio/iteretur) = diulang
L
liq. (liquid) = cair
lot. (lotus) = dicuci
M
m (mane, misce) = pagi, campur
m.f (misce fac) = campur buat
mixt. (mixtura) = campuran
N
ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang
nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan
O
o.u = kedua mata
o.s. = mata kiri
o.d = mata kanan
o.h (omni hora) = tiap jam
o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam
o.m. (omni mane) = tiap pagi
o.n (omni nocte) = tiap malam
opt. (optimus) = sangat baik
P
p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal
P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit
p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu
p.o. (per os) = secara oral
pil (pilula) = pil
pot. (potio) = minuman/larutan
p.c. (post coenam = stelah makan
pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk
Q
q. (quantitas) = banyaknya
q.s. (quantum satis) = secukupnya
R
R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah
rec. (recens) = baru
reiter = dibuat ulangan baru
S
s. (signa) = tanda
ss. (semis) = separuh
sol.,solut (solutio) = larutan
solv. (solve) = larut
statim : penting
sum. (sume) = untuk diminum
sup (super) = atas
T
ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari
ter. (tere) = gosok
tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur
trit (tritus) = gerus
U
urgent : penting
u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui
u.e (usus externus) = dipakai untuk luar
u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam
u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan
V
vesp. (vaspere) = malam

vit.ov. (vittelum ovi) = kuning telur

Sumber :
http://weni-febriani.blogspot.co.id
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id

Saturday, February 25, 2017

Berhitung Bahasa Hokkien


Berhitung Bahasa Hokkien



Angka yang paling terkenal adalah


2 3 4 = Jie Sam Soe


Adalah salah satu merek rokok kretek yang sangat terkenal


ANGKA DALAM BAHASA HOKIEN


1 = it
2 = Ji/No (spesial untuk ratusan/ribuan/puluh ribuan/jutaan)

3 = sa
4 = si
5 = go
6 = lak
7 = cit
8 = pek
9 = kau
10= cap


11 = cap it
12 = cap ji
13 = cap sa
14 = cap si
15 = cap go
16 = cap lak
17 = cap cit
18 = cap pek
19 = cap kau
20 = ji cap
21 = ji cap it
22 = ji cap ji
23 = ji cap sa
24 = Ji cap si


25 = ji go
50 = go cap


60 = lak cap
70 = cit cap
80 = pek cap
90 = kau cap


Dulu masih ada 25/50 perak (rupiah) = tun


Rp 5 = go tun
R0 10 = cap tun
Rp 25 = ji go tun
Rp 50 = go cap tun
Rp 100 = ce pek tun


RATUS = Pek


100 = Ce pek
150 = pek go
200 = no pek
250 = no pek go
300 = sa pek
400 = si pek
500 = go pek
600 = lak pek
700 = cit pek
800 = pek pa tun
900 = kau pek


RIBUAN = Ceng


1000 = seceng, secengan = ribuan
1500 = ceng go
2000 = no ceng
2500 = no ceng go
3000 = sa ceng
4000 = si ceng
5000 = go ceng
6000 = lak ceng
7000 = cit ceng
8000 = pek ceng
9000 = kau ceng


10 ribu = ceban, 10.000an = cebanan
15 ribu = ban go
20 ribu = no ban
25 ribu = no ban go
30 ribu = sa ban
35 ribu = sa ban go
40 ribu = si ban
45 ribu = si ban go
50 ribu = go ban
60 ribu = lak ban
70 ribu = cit ban
80 ribu = pek ban
90 ribu = kau pan


100 rb = ce pek ceng
125 rb = pek ji go (umumnya org ngerti itu u/ 125 ribu)
110 ribu = pek it
120 ribu = pek ji
130 rbiu = pek sa
140 ribu = pek si
150 ribu = pek go
160 ribu = pek lak
170 ribu = pek cit
180 ribu = pak pek
190 ribu = pek kau
200 rb = nopek ceng
250 rb = nopek go
300 rb = sa pek ceng
350 rb = sa pek go
400 rb = si pek ceng
500 rb = go pek ceng
600 rb = lak pek ceng
700 rb = cit pek ceng
800 rb = pek pak ceng
900 rb = kau pek ceng


JUTA = Tiao


1 juta = ce tiao
1.1 juta = tiao it
1.2 juta = tiao ji
1.3 juta = tiao sa
1.4 juta = tiao si
1.5 juta = tiao puah = sejuta setengah
1.6 juta = tiao lak
1.7 juta = tiao cit
1.8 juta = tiao pek
1.9 juta = tiao kau
2 juta = no tiao
2.1 juta = no tiao it
2.2 juta = no tiao ji
2.3 juta = no tiao sa
2.5 juta = no tiao puah


3 juta = sa tiao
4 juta = si tiao
5 juta = go tiao
6 juta = lak tiao
7 juta = cit tiao
8 juta = pek tiao
9 juta = kau tiao
10 juta = cap tiao


dst … + tiao


50 juta = go cap tiao
100 juta = cepek tiao
500 juta = gopek tiao


TEST:
Untuk menguji kemampuan anda akan angka-angka di atas anda dapat melakukan hal berikut.


Isi titik sesuai dengan ingatan anda.


1. CENG GO = …..?


2. SA TIAO POAH = …….?


3. SE CENG = …..?


4. JI GO TUN = ….?


5. LAK PEK TIAO =…..?


6. NO CENG GO = …..?


7. GO BAN = ….?


8. BAN GO = ….?


9. PEK JI GO = ….?


10. LAK BAN = ….?


JAWABAN :


1. CENG GO = 1500


2. SA TIAO POAH = 3 Juta Setengah


3. SE CENG = Seribu


4. JI GO TUN = 25 perak


5. LAK PEK TIAO = 600 juta


6. NO CENG GO = 2500


7. GO BAN = 50 ribu


8. BAN GO = 15 ribu


9. PEK JI GO = 125 ribu


10. LAK BAN = 60 ribu



Sumber : https://ikman.wordpress.com


Wednesday, December 7, 2016

Ukuran Abocath/Catheter IV


Ukuran dan Warna Abocath / Catheter IV



Macam-macam Ukuran Abocath
·         Ukuran 16G warna abu-abu digunakan untuk Dewasa, Bedah Mayor, Trauma, Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan                    
·         Ukuran 18G Warna hijau digunakan untuk Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
·         Ukuran 20G Warna merah muda digunakan untuk Anak dan dewasa, Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
·         Ukuran 22G Warna biru digunakan untuk Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut), Cocok untuk sebagian besar cairan infus, lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh, Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat, Sulit insersi melalui kulit yang keras
·         Ukuran 24G Warna kuning digunakan untuk Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut), Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat, Untuk vena yang sangat kecil, Sulit insersi melalui kulit keras.

Hal-hal yg Perlu Diperhatikan ( Kewaspadaan)

  • ·         ubah lokasi tusukan setiap 48-72 jam & gunakan set infus baru
  • ·         Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam & evaluasi tanda infeksi
  • ·         Observasi tanda / reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain
  • ·         Apabila infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada area lokasi penusukan
  • ·         Kencangkan klem infus sehingga tidak mengalir
  • ·         Tekan lokasi penusukan dengan menggunakan kasa steril, lalu cabut jarum infus perlahan, mengecek ujung kateter terhadap adanya embolus
  • ·         Bersihkan lokasi penusukan dengan menggunakan anti septik. Bekas-bekas plester dibersihkan memakai kapas alkohol atau bensin (apabila perlu).
  • ·         Gunakan alat alat-alat yg steril ketika pemasangan, & gunakan tehnik sterilisasi dalam pemasangan infus.
  • ·         Hindarkan memasang infus pada daerah-daerah yg infeksi, vena yg telah rusak, vena pada daerah fleksi & vena yg tidak stabil.

Masalah yg dapat muncul jika petugas medis tidak memperhatikan regulasi infus ialah hipervolemia & hipovolemia. Untuk mengatur tetesan infus, petugas medis harus mengetahui volume cairan yg akan dimasukkan & ketika yg dibutuhkan untuk menghabiskan cairan infus. Penghitungan cairan yg sering digunakan yakni penghitungan millimeter perjam (ml/h) & penghitungan tetes permenit. Rumus Tetesan Infus bisa dibagi menjadi 2 yakni makro & mikro.