Cara Penulisan Resep
- Inscriptio
- Presciptio
- Signatura
- Subscriptio
- Pro
Inscriptio Terdiri dari :
nama dokter, alamat, SIP, kota,
tanggal, R/ (recipe)
Prescriptio Terdiri dari :
Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, dan jumlah
obat.
Signatura
Terdiri dari : Signatura (S), cara pemakaian, Bahan Sediaan
Obat (BSO), jumlah obat per minum, waktu minum
Contoh:
S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam --> artinya minum 3x per
hari, tiap kali minum 1 tablet, sesudah makan, jika demam.
S 4 dd c. orig II a.c. --> artinya minum 4 x per hari,
tiap kali minum 2 sendok bawaan (sirup), sebelum makan.
Pro
Bentuk umum: nama pasien, umur, berat badan (wajib untuk
anak2), alamat (jika obat mengandung narkotika)
Contoh:
Pro: An. Mike Tyson
Usia : 12 tahun
BB : 20 kg
(alamat tidak wajib dicantumkan kecuali obatnya mengandung
narkotika)
Subscriptio
Terdiri atas : tanda tangan atau paraf. Tanda tangan untuk
obat yang mengandung narkotika, dan paraf jika obat-obat lain yang tergolong
B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras), Psy (psikotropika)
Keterangan tambahan :
Untuk setiap resep jangan lupa ditutup dengan garis, lalu
diberi tanda tangan atau paraf di sebelahnya, setelah itu dilanjutkan ke resep
kedua.
Untuk racikan atau puyer, dibawahnya diberitahukan cara pembuatan
Contoh Resep puyer :
Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.----------------------------------> artinya ditambahkan s. lactis secukupnya
m.f. pulv dtd. No. XXI------------------> campur dan buatlah pulveres (puyer) masing-masing dengan
dosis diatas sebanyak 21 buah
Jika obat lebih dari 1 jenis, misal ada 3 jenis obat yang akan dijadikan pulveres, maka obat ditulis secara terpisah (3 baris). Setelah itu ditulis s. lact q.s bila perlu dan m.f pulv dtd. No___
Contoh:
R/ Amoksisilin 100 mg
paracetamol 500 mg
m.f pulv dtd No. XV
S. 3 dd Pulv I
----------------------------------(paraf)
Contoh Resep non puyer :
Parasetamol tab 500 mg No. X
Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I
Keterangan : bentuk obat boleh ditulis sebelum atau sesudah nama obat
Cara Menulis Resep dengan sediaan Tablet / Kapsul / Pil
Tiga jenis obat padat ini cara penulisan resepnya mirip.
Yang membedakan adalah bentuk sediaan obatnya.
- Kapsul : ditulis caps,
- Tablet : ditulis tab,
- Pil : ditulis pil
Obat-obat jenis ini yang paling sering dan paling sederhana
penulisannya.
Contoh kasus :
Nn. Intan, 18 tahun, BB 42kg, datang ke dokter gigi karena
sakit gigi berdenyut disertai demam.
Berikan terapi untuk pasien :
- Antibiotik : amoxicillin, 3 kali sehari 500mg, selama 5 hari, sesudah makan (berarti jumlahnya 15 butir)
- Antipiretik : parasetamol, 3 kali sehari 500mg, selama 3 hari, sesudah makan, bila demam (berarti jumlahnya 9 butir, dapat dibulatkan menjadi 10 butir).
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Caps Amoxcillin 500 mg No. XV
S 3 dd caps I
p.c.
------------------------------------------------------(paraf)
R/ Tab Parasetamol 500 mg No. X
S 3 dd tab I
p.c. p.r.n demam
-------------------------------------------------------(paraf)
NB : untuk bentuk sediaan obat, dapat dilihat di buku
panduan obat, seperti MIMS atau ISO.
Cara menulis resep dengan sediaan syrup
Syrup merupakan sediaan obat yang mengandung banyak gula,
sehingga sering menjadi bentuk obat pilihan utama untuk anak-anak.
Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)
Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran sendok asli /
bawaannya (ditulis : c.org.)
Biasa sering ada istilah forte : artinya dosis yg tingginya.
Contoh amoksisilin sirup ada yang 125mg/5cc atau ada juga yg 250mg/5cc. Berarti
250mg/5cc ini bisa disingkat menjadi amoksisilin sirup forte.
Contoh
Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi
sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik sirup Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari,
3 kali sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan,
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Amoksisilin syr 125mg/5cc Fls No. II
S 3dd c.orig I
p.c.
---------------------------------------------------------(paraf)
Cara menulis resep dengan sediaan Obat Kumur
Penulisan obat kumur juga tidak sulit, tetapi yang perlu
diingat adalah bentuk sediaannya dan bentuk kemasannya.
Contoh Kasus :
Bp. Andi, 32 tahun, datang dengan keluhan bau mulut.
Berikan Terapi untuk pasien : Obat kumur Betadine, dengan
bentuk sediaan cairan dan bentuk kemasannya gelas kaca, dikumur 2 kali sehari
Maka, penulisan resepnya adalah :
R/ Sol Betadine Gargle fls No. I
S 2 dd garg
-------------------------------------------(paraf)
Cara Menulis resep obat tetes
Obat tetes untuk mata dan telinga tidak terlalul
berbeda.Pada bagian cara pemakaiannya saja yang perlu dibedakan :
Telinga : auric
Mata : oculo
Contoh :
Berikan obat tetes telinga untuk cuci telinga : solusio H2O2
3%, diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)
Penulisan resepnya :
R/ Sol H2O2 3% 5cc
S 2dd gtt X auric
dex
-------------------------------------(paraf)
Berikan obat Antibiotik topikal gentamycin tetes mata
(solusio) : 1 tetes tiap jam pada mata kanan dan kiri
Penulisan resepnya :
R/ Gentamycin eyedrops fls No.I
S omnihora gtt I
o.d.s
------------------------------------------------(paraf)
Cara menulis resep obat topikal
Obat topikal ini perhitungan dan penulisannya agak berbeda
karena bentuknya yang salep atau krim atau sejenisnya (obat luar). Untuk
perhitungannya menggunakan cara 9%, yang membagi regio-regio tubuh jadi 9%.
Contoh menulis resep untuk terapi topical : Tinea kruris :
Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x sehari (pagi
dan malam) selama 3 hari, oleskan pada bagian yg sakit.
Penulisan resepnya :
R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I
S u.e. 2dd applic
part dol m.et.v
---------------------------------------------------(paraf)
u.e (usus externum) artinya untuk obat luar
applic part dol artinya oleskan pada daerah yang sakit
m.et.v (mane et vespere) artinya pagi dan malam
Cara menulis resep dengan sediaan pulveres (puyer)
Penulisan resep untuk puyer sedikit berbeda, karena disini
dokter meminta farmasi untuk membuatkan obat racik
Contoh:
R/ amoksisilin 100mg
s. lact q.s.
m.f. pulv. dtd.
no. XXI
S 3dd pulv I p.c
----------------------------------------(paraf)
s. lact q.s. artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.
m.f. pulv. dtd. No. XXI : buat dan campurlah dalam bentuk
pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21 buah.
Jika obatnya lebih dari 1 (misalkan acetosal, luminal, dan
codein), ketiga obat tersebut ditulis terpisah (dibuat 3 baris), setelah itu
baru tulis s.lact q.s jika perlu.
Contoh Kasus :
An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi
sejak 2 hari lalu.
Berikan terapi untuk pasien : antibiotik dan antipiretik per
oral dlm bentuk puyer
Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari,
selama 7 hari, minum sesudah makan, puyer masukan ke dalam kapsul. Hitungan
dosisnya adalah : Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari karena anaknya 12kg maka 300 – 600
mg / hari (contoh diambil yang dosis kecil saja 300mg/hari) maka per kali minum
100mg, sehingga Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari
Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x sehari,
selama 3 hari, minum sesudah makan bila demam. Hitungan dosisnya adalah : Dosis
10-15mg/kg BB/kali : 120 – 180mg/kali, sehingga dibutuhkan 9 buah karena 3x
sehari selama 3 hari
Maka, cara penulisan resepnya adalah :
R/ Amoksisilin 100mg
s. lact. q.s.
m.f. pulv. dtd.
No. XXI da in caps
S 3dd caps I p.c.
---------------------------------------------------(paraf)
R/ Parasetamol 120mg
s. lact. q.s.
m.f. pulv. dtd.
No. X
S 3dd pulv I p.c.
p.r.n demam
--------------------------------------------------(paraf)
Daftar Singkatan dalam Farmasi
A
a, aa = tiap-tiap
accur. = seksama
add. = tambahkan
ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar
ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam
ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri
adh. (adhibere) = gunakan
applic. (applicatur) = digunakan
alt.hor. (alternis horis) = tiap jam
apt. (aptus) = cocok
a.c. (ante coenam) = sebelum makan
aur.dext. (a.d.) (auri dextrae) = telinga kanan
aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri
aut (aut) = atau
aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali
aq comm (aqua communis) = air biasa
B
bid. (biduum) = waktu 2 hari
b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari
C
cito : segera
c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)
c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)
c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)
cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok
cc = cc / centimeter kubik
c.l.q.s. = jumlah secukupnya
caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup
cav = awas
caut (caute) = hati hati
cer (cera) = malam, lilin
col (cola) = menyari
conc (concentratus) = pekat
consp. (consperge) = taburkan
clysm. (clysma) = enema, lavemen
cois.comm. (communis) = biasa
D
d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan
d.c. (durante coenam) = pada waktu makan
d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya
d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya
d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya
d.d (de die) = sehari
d.s. (da signa) = berikan dan tulis
d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun
det (detur) = diberikan
dim (dimidio) = separuhnya
dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran
dext. (dexter) = kanan
dil (dilutus) = diencerkan
dim. (dimidius) = separuhnya
div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam
bagian yang sama
E
E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa
e.d (eyes drops) = obat tetes mata
emuls =emulsi
e.m.p = sesuai dengan yang tertulis
ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar
F
f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat
filtr. (filtra) = saring
f.l (flores) = bunga
fol (folia) = daun
G
g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes
gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga
gutta. (guttatim) = tetes demi tetes
H
h. (hora) = jam
h.v (hora vespertina) = malam
h.m (hora matutina) = pagi pagi
haust (haustus) = diminum sekaligus
h.s (hora somni) =
pada waktu mau pergi tidur
I
i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan
i.d. (idem) = sama
I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah
arteri
I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar
I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung
(lumbal)
I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena
in. = dalam
in.d. = dari hari ke hari
inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan
instill (instilla) = teteskan
iter (iteratio/iteretur) = diulang
L
liq. (liquid) = cair
lot. (lotus) = dicuci
M
m (mane, misce) = pagi, campur
m.f (misce fac) = campur buat
mixt. (mixtura) = campuran
N
ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang
nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan
O
o.u = kedua mata
o.s. = mata kiri
o.d = mata kanan
o.h (omni hora) = tiap jam
o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam
o.m. (omni mane) = tiap pagi
o.n (omni nocte) = tiap malam
opt. (optimus) = sangat baik
P
p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal
P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit
p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu
p.o. (per os) = secara oral
pil (pilula) = pil
pot. (potio) = minuman/larutan
p.c. (post coenam = stelah makan
pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk
Q
q. (quantitas) = banyaknya
q.s. (quantum satis) = secukupnya
R
R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah
rec. (recens) = baru
reiter = dibuat ulangan baru
S
s. (signa) = tanda
ss. (semis) = separuh
sol.,solut (solutio) = larutan
solv. (solve) = larut
statim : penting
sum. (sume) = untuk diminum
sup (super) = atas
T
ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari
ter. (tere) = gosok
tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur
trit (tritus) = gerus
U
urgent : penting
u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui
u.e (usus externus) = dipakai untuk luar
u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam
u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan
V
vesp. (vaspere) = malam
vit.ov. (vittelum ovi) = kuning telur
Sumber :
http://weni-febriani.blogspot.co.id
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id
Sumber :
http://weni-febriani.blogspot.co.id
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id